Tim Dosen Unigha Sosialisasi Teknologi Padi Salibu ke Petani, Panen Berkali-kali per Tahun
admin BeritaSIGLI – Tim dosen Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli melaksanakan sosialisasi teknologi padi salibu kepada petani di Gampong Meukee Gogo dan Pante Cermin, Kecamatan Padang Tiji, Selasa (30/9/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unigha, Dr Heri Fajri MPd di Balai Desa Padang Tiji, serta turut dihadiri unsur Muspika, Sekcam Khalidin ST, tokoh masyarakat, dan perwakilan aparat setempat. Sosialisasi ini dipimpin oleh Mahrizal SE MM, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Unigha, dengan sasaran utama membentuk kelompok mitra petani di dua desa tersebut.
Dalam paparannya, Mahrizal menjelaskan bahwa adaptasi teknologi padi salibu ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong perekonomian lokal. Sasaran awal program ini adalah 20 anggota kelompok tani dan 31 peserta dari Program Keluarga Harapan (PKH). Ia menambahkan, tahap awal akan difokuskan pada sosialisasi dan pembentukan kelompok selama tiga tahun, sehingga memerlukan dukungan penuh dari pemerintah, akademisi, serta masyarakat agar dapat berjalan optimal.
Sementara itu, Rektor Unigha, Dr Heri Fajri MPd, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi kampus dengan masyarakat sekaligus wujud kepedulian Unigha terhadap pengembangan teknologi pertanian daerah. Kegiatan sosialisasi diisi dengan materi oleh para dosen, yakni Dr Rahmi Agustina MPd yang membahas pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, Dr Ir Bukhari MP selaku Dekan Fakultas Pertanian yang mengulas teknologi budidaya salibu, serta Fakrizal STr T, penyuluh pertanian Padang Tiji, yang memaparkan kondisi pertanian dan penguatan kelompok tani.
Teknologi padi salibu sendiri adalah sistem budidaya yang memungkinkan petani memanen berkali-kali dari satu kali tanam dengan memanfaatkan tunggul padi pascapanen untuk menumbuhkan tunas baru. Sistem ini hemat biaya, waktu, serta mampu meningkatkan indeks panen per tahun, asalkan dilakukan sesuai syarat teknis seperti pemotongan batang 3–5 cm dari permukaan tanah, kondisi lahan lembab, pemupukan, serta pengendalian hama. Dengan penerapan yang tepat, padi salibu diyakini dapat menjadi solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, penguatan ketahanan pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani di Padang Tiji dan sekitarnya.
Team : Humas Unigha