Sigli – Hujan badai yang melanda kawasan Glee Gapui pada Kamis, 21 Agustus 2025, mengakibatkan sejumlah kerusakan pada fasilitas Universitas Jabal Ghafur (UNIGHA). Cuaca ekstrem yang disertai angin kencang tersebut berlangsung cukup lama dan berdampak langsung pada beberapa bangunan kampus.

Kerusakan terjadi pada Gedung Leguna, Gedung Fakultas Ilmu Administrasi, serta Gedung Rusunawa. Selain itu, badai juga menyebabkan robohnya menara Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi sebagai penghubung jaringan komunikasi dan internet, sehingga aktivitas administrasi kampus ikut terganggu.

Menanggapi hal tersebut, pihak universitas segera menurunkan tim teknis untuk meninjau kondisi lapangan dan melakukan pendataan kerusakan. Rektor Universitas Jabal Ghafur, Dr. Heri Fajri, M.Pd., menegaskan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak telah dilakukan untuk mempercepat langkah penanganan dan pemulihan fasilitas kampus.

Meski terdampak cukup serius, UNIGHA menegaskan komitmennya untuk memastikan kegiatan akademik tetap berjalan. Dengan dukungan civitas akademika dan kerja sama dengan beberapa pihak ahli, proses perbaikan diharapkan segera selesai sehingga kampus dapat kembali berfungsi normal sebagai ruang belajar yang aman, nyaman, dan kondusif.

Penulis : Humas Unigha